Senin, 03 Desember 2012

Pesan Terakhir Diego Mendieta



Mantan pemain Persis Solo yang bermain di Divisi Utama Liga Indonesia, Diego Antonio Mendieta, meninggal Dunia di Rumah Sakit Dr Muwardi Solo, Jawa Tengah, pada Selasa Dinihari WIB. Pemain asal Paraguay itu meninggal karena penyakit tifus dan lever yang dideritanya selama dua bulan terakhir.

Sebelum meninggal, Diego memang telah melakukan perawatan di beberapa Rumah Sakit di Solo. Namun karena ketiadaan dana, perawatan pemain berusia 32 tahun tersebut tidak pernah tuntas. Ya, gaji Diego belum dilunasi oleh manajemen Persis Solo hingga saat kematiannya tiba. Selama kompetisi divisi utama berakhir, Diego memang menunggu pembayaran gajinya selama empat bulan dan uang muka kontrak oleh Manajemen lunas.

Selama dirawat, Diego hanya mengandalkan bantuan teman-temannya dari kalangan pemain sepakbola maupun kalangan suporter Loyalis Persis Solo, Pasoepati. Pasoepati beberapa pekan sebelumnya juga sudah melakukan penggalangan dana untuk pengobatan Diego.

Menurut kabar, Diego sempat meninggalkan pesan yang mengisyaratkan bahwa dia ingin pulang ke kampung halamannya di Paraguay sebelum menghembuskan nafas terakhir. "Aku enggak mau gaji full. Aku hanya mau minta tiket pesawat untuk pulang, biar bisa ketemu dan dirawat Mamah."

Untuk masalah pengurusan Jenazah Diego, pihak Pemkot Surakarta sudah mengurus administrasi dan pemulangan jenazah ke Paraguay. "Semalam saya mendapat kabar kondisinya memburuk dan setelah mendengar kabar Diego meninggal, saya langsung ke rumah sakit. Untuk peti matinya juga khusus, semua sudah diurus" kata Wali Kota Surakarta, FX Hady Rudiatmo.

Selain memperkuat Persis Solo, Diego juga pernah mengecap liga-liga di Asia seperti Malaysia dan Cina. Dia juga pernah memperkuat Persitara Jakarta Utara dan PSSB Bireun Aceh. Diego meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak yang berada di Paraguay.

Sebelumnya, mantan pemain Persikota Tangerang, Bruno Zandonadi, juga meninggal Dunia setelah sempat dirawat di sebuah rumah sakit di Tangerang akibat Radang Selaput Otak.

sumber

1 komentar: